Di tengah gemerlap kota Paris yang tak pernah tidur, nuansa wastra Indonesia kembali bergema di panggung internasional. Melalui inisiatif PINTU Incubator, Lakon Indonesia mempersembahkan koleksi kapsul hasil kolaborasi lintas budaya di ajang Premiere Classe Paris 2025, sebuah perayaan kreatif yang mempertemukan tradisi, inovasi, dan semangat baru dari para desainer serta pengrajin Nusantara.
PINTU Incubator: Gerbang Kreativitas Indonesia ke Dunia
PINTU Incubator lahir dari kolaborasi antara Lakon Indonesia, JF3 Fashion Festival, dan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia melalui Institut Français d’Indonésie. Sejak awal berdirinya, platform ini menjadi jembatan bagi desainer muda Indonesia untuk terhubung dengan pasar global. Melalui program mentoring, residensi, dan eksposur internasional, PINTU menegaskan bahwa kreativitas Indonesia mampu bersaing secara profesional di panggung dunia mode. 
“PINTU Incubator lahir dari keyakinan bahwa warisan budaya Indonesia tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga diberi ruang untuk bertransformasi dan bersaing di tingkat internasional,” ujar Thresia Mareta, Founder Lakon Indonesia sekaligus penggagas PINTU Incubator.
Kolaborasi Lintas Budaya di Premiere Classe Paris
Dalam edisi tahun ini, PINTU menghadirkan hasil Residency Program yang mempertemukan desainer Prancis dan pengrajin Indonesia dalam harmoni artistik yang memikat.
- Priscille Berthaud, lulusan École Duperré Paris, bekerja sama dengan penenun dari Lombok, NTB, menerjemahkan struktur tenun tradisional menjadi siluet elegan bernuansa arsitektural.
- Kozue Sullerot dari Enamoma (École Nationale de Mode et Matière – PSL Paris), berkolaborasi dengan pembatik asal Tegal, Jawa Tengah, melahirkan motif batik baru yang memberi napas segar pada tradisi klasik.
Koleksi yang lahir dari kolaborasi ini bukan sekadar eksperimen artistik, tetapi koleksi siap jual yang menunjukkan kesiapan Fashion Indonesia di Paris untuk bersaing di kancah internasional.
Mengangkat Brand Lokal ke Panggung Global
Selain menghadirkan koleksi residensi, PINTU Incubator juga membawa dua merek lokal terkurasi ke Premiere Classe Paris: Denim It Up dan Lil Public. Kedua brand ini telah melalui proses pembinaan intensif selama tujuh bulan, mulai dari pengembangan bisnis, perancangan koleksi, hingga kesiapan menghadapi pasar global. Dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia serta Disparekraf DKI Jakarta semakin memperkuat langkah mereka dalam memperkenalkan karya anak bangsa ke dunia.
Mentorship dengan Para Ahli Dunia Mode
Komitmen PINTU terhadap pengembangan desainer muda tak berhenti di sana. Tahun ini, mereka juga menghadirkan sosok penting seperti Alain Soreil, Direktur École Duperré Paris, sebagai mentor. Kolaborasi edukatif ini baru saja diresmikan melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperluas jangkauan pendidikan mode dan pertukaran desainer antara Indonesia dan Prancis.
Menurut Alain, “Kolaborasi ini bukan sekadar berbagi ilmu, tetapi saling memperkaya. Kami di Prancis belajar dari kekayaan tekstil Indonesia, sementara desainer muda Indonesia mendapatkan perspektif global yang baru.”
Lakon Indonesia: Fesyen dengan Tujuan
Di balik semua inisiatif ini berdiri Lakon Indonesia, sebuah ekosistem budaya yang tidak hanya berbicara tentang mode, tetapi juga pemberdayaan dan keberlanjutan. Dengan filosofi “Drawing the wisdom of the past into the future,” Lakon terus menghadirkan karya yang memadukan tradisi dengan modernitas.
Melalui PINTU Incubator, Lakon tidak hanya menampilkan busana indah, tetapi juga membuka jalan bagi desainer, pengrajin, dan industri kreatif Indonesia untuk menembus pasar internasional.
Menjalin Hubungan Indonesia–Prancis Lewat Fesyen
Partisipasi di Premiere Classe Paris menjadi simbol dari hubungan budaya yang kian erat antara Indonesia dan Prancis. Inisiatif ini membuktikan bahwa kolaborasi budaya Indonesia–Prancis tidak hanya lahir dari diplomasi, tetapi juga dari karya nyata yang menyatukan dua identitas berbeda melalui kain, warna, dan makna.
Dengan setiap helai tenun dan batik yang diperagakan di Paris, Fashion Indonesia menunjukkan jati dirinya, kreatif, relevan, dan siap bersinar di panggung global.











