Di era ketika batas geografis semakin kabur dan mobilitas menjadi kebutuhan, konsep rumah tak lagi hanya sebatas tempat menetap. Ia telah berevolusi menjadi fondasi kebebasan,sebuah titik tolak untuk memperluas peluang, melindungi aset, dan merancang masa depan yang lebih global. Bagi kalangan mapan Indonesia yang ingin mewujudkan hal tersebut tanpa kehilangan jati diri, Golden Visa Uni Emirat Arab (UEA) muncul sebagai jawaban yang elegan dan strategis.
Golden Visa bukan sekadar izin tinggal jangka panjang. Ini adalah simbol dari cara hidup baru,lebih cerdas, fleksibel, dan terukur. Program ini memberikan hak tinggal selama 10 tahun, tanpa memerlukan sponsor lokal dan tanpa kewajiban tinggal penuh waktu. Seseorang cukup hadir satu hari di UEA untuk proses aktivasi visa, dan setelah itu, kebebasan itu benar-benar dimiliki. Dengan investasi properti minimal AED 2 juta (setara dengan sekitar Rp8,6 miliar), warga Indonesia dapat mengakses visa ini melalui portofolio properti eksklusif milik Aldar Properties, pengembang terkemuka yang dikenal dengan proyek-proyek unggulan di Yas Island, Saadiyat Island, hingga Al Fahid.
Aldar Properties, didirikan pada tahun 2004, telah menjadi pionir dalam pengembangan properti mewah di UEA. Dengan portofolio yang mencakup proyek-proyek ikonik seperti Yas Island yang menjadi rumah bagi Ferrari World dan Yas Marina Circuit,serta Saadiyat Island yang menampilkan Louvre Abu Dhabi dan Guggenheim Abu Dhabi, Aldar telah membentuk lanskap properti Abu Dhabi menjadi destinasi kelas dunia. Kolaborasi Aldar dengan merek-merek ternama seperti Mandarin Oriental dan Waldorf Astoria dalam pengembangan residensi bermerk menunjukkan komitmen mereka dalam menghadirkan pengalaman hidup yang tak tertandingi.
Yang membuat program ini semakin menarik bukan hanya jaminan status legal, melainkan juga lingkungan hidup yang dirancang untuk mendukung gaya hidup premium: mulai dari sekolah internasional, fasilitas medis bertaraf dunia, komunitas global, hingga kualitas hidup yang aman dan teratur. Ditambah lagi, sistem perpajakan UEA yang sangat menguntungkan,bebas pajak penghasilan, bebas capital gain tax, bebas pajak warisan, serta tak ada kewajiban pajak atas aset global,menjadikan Golden Visa sebagai instrumen perencanaan masa depan yang sangat bernilai.
Inisiatif ini hadir di Indonesia melalui kolaborasi dengan Nick Marshall, Area Manager deVere Group Indonesia & Filipina, yang telah lebih dari satu dekade mendampingi individu dan keluarga kelas atas merancang strategi finansial lintas batas. Dengan pendekatan yang tidak hanya profesional tetapi juga personal, Nick dan timnya menghadirkan layanan menyeluruh: mulai dari pemilihan properti hingga pengurusan dokumen visa, semuanya dijalankan secara transparan, efisien, dan tanpa biaya tambahan.

“Golden Visa bukan soal pindah tempat tinggal,” ujar Nick. “Ini tentang menciptakan ruang untuk tumbuh, untuk melindungi, dan untuk tetap terhubung. Banyak klien kami yang ingin berkembang secara global, tapi tidak ingin kehilangan pijakan. Di sinilah peran kami: menjembatani keduanya dengan strategi yang cermat.”
Lebih dari sekadar investasi properti, Golden Visa UEA adalah refleksi dari aspirasi: untuk hidup global tanpa harus melepaskan akar, untuk membangun masa depan yang aman, fleksibel, dan penuh kendali. Di tengah dunia yang cepat berubah, inilah langkah cerdas yang memberi ruang untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri di panggung yang lebih luas.
Karena sejatinya, kemewahan bukan hanya tentang apa yang Anda miliki, tapi tentang pilihan yang Anda miliki. Dan Golden Visa memberi Anda satu pilihan yang sangat berarti: untuk hidup tanpa batas.