Selama seabad terakhir, Leica telah menjadi lebih dari sekadar merek kamera. Ia adalah saksi bisu perjalanan manusia dalam menangkap dunia, melalui cahaya, emosi, dan kisah yang hidup di setiap jepretan. Sejak memperkenalkan Leica I pada tahun 1925, merek asal Wetzlar, Jerman ini tidak hanya menciptakan alat fotografi, tetapi juga membentuk cara kita melihat realitas. Setiap kamera Leica membawa filosofi yang sama: kesederhanaan, presisi, dan kejujuran dalam menangkap keindahan di balik lensa.
Seratus tahun kemudian, Leica kembali menulis sejarah melalui kehadiran Leica M EV1, kamera seri M pertama yang dilengkapi dengan electronic viewfinder (EVF) terintegrasi. Inovasi ini menandai langkah berani Leica dalam memadukan warisan analog dengan teknologi digital modern, tanpa kehilangan karakter klasik yang menjadi ciri khas M-System selama hampir satu abad. Dibuat secara presisi di pabrik Leica di Wetzlar, M EV1 menjadi simbol keseimbangan sempurna antara tradisi dan kemajuan. Desainnya tetap mempertahankan garis sederhana dan elegan, namun di balik tampilan ikoniknya tersembunyi kekuatan luar biasa melalui sensor full-frame dengan Triple Resolution Technology, yang memungkinkan pengguna memilih resolusi 60, 36, atau 18 megapiksel sesuai kebutuhan, serta dukungan prosesor Maestro III yang menjamin performa cepat dan presisi dalam setiap pengambilan gambar.
Bagi Leica, teknologi tidak pernah menjadi tujuan akhir, melainkan sarana untuk membawa fotografer lebih dekat pada esensi gambar yang sesungguhnya. Karena itu, kehadiran EVF beresolusi tinggi pada M EV1 bukan hanya memberikan pandangan real-time yang tajam, tetapi juga memungkinkan fotografer merasakan komposisi dan emosi sebelum menekan tombol rana. Setiap detail, fokus, dan jarak divisualisasikan dengan sempurna, menciptakan pengalaman memotret yang lebih intuitif, personal, dan jujur. Melalui pendekatan ini, Leica menegaskan bahwa teknologi seharusnya memperkuat hubungan antara mata, hati, dan momen.
Dalam era di mana manipulasi visual menjadi semakin umum, Leica memperkenalkan fitur revolusioner bernama Content Credentials. Fitur ini memberikan tanda tangan digital pada setiap foto yang diambil, memastikan keaslian dan transparansi proses pengeditan. Langkah ini menjadi perwujudan nyata dari komitmen Leica terhadap integritas visual dan kejujuran artistik, nilai yang telah melekat dalam DNA merek ini sejak awal berdirinya.
Peluncuran Leica M EV1 juga menjadi bagian dari perayaan global bertajuk “100 Years of Leica: Witness to a Century”, sebuah penghormatan terhadap seratus tahun dedikasi Leica dalam dunia fotografi. Melalui serangkaian pameran dan kolaborasi di berbagai kota besar dunia seperti Milan, Dubai, New York, dan Tokyo, Leica mengajak para pecinta fotografi untuk mengenang sejarah panjangnya sekaligus menatap masa depan dengan kejernihan baru. Dalam setiap perayaan itu, Leica tidak hanya menghadirkan produk, tetapi juga menghadirkan pengalaman, tentang bagaimana melihat, merasakan, dan memahami dunia melalui lensa yang jujur.
Lebih dari sekadar kamera, Leica M EV1 adalah pernyataan tentang keindahan yang tak lekang oleh waktu. Ia menjadi pengingat bahwa dalam dunia yang terus berubah, nilai-nilai seperti kesabaran, keahlian, dan keberanian untuk melihat dunia sebagaimana adanya tetap menjadi fondasi sejati dari seni fotografi. Leica kembali mengajarkan bahwa keindahan tidak selalu ada pada kesempurnaan teknis, melainkan pada perspektif dan ketulusan melihat kehidupan, sebuah filosofi yang menjadikan setiap jepretan sebagai karya penuh makna.












