Tiga puluh tahun lalu, sebuah resor sederhana di Phuket menandai awal perjalanan yang kini berkembang menjadi salah satu jaringan perhotelan mewah paling berpengaruh di dunia. Kini, Banyan Group merayakan tonggak bersejarah dengan peluncuran “100 Journeys”, seratus hari perayaan global yang merangkul manusia, tempat, dan komunitas yang menjadi bagian dari kisah luar biasa grup ini. Inisiatif ini bukan sekadar selebrasi, melainkan refleksi atas nilai-nilai yang menjadi fondasi Banyan Group sejak awal: keberlanjutan, koneksi, dan makna dalam setiap perjalanan.
Mulai 1 September hingga 9 Desember 2025, 100 Journeys by Banyan Group akan digelar di seluruh destinasi di bawah naungan merek-merek ikonik seperti Banyan Tree, Angsana, Cassia, Dhawa, dan Garrya. Rangkaian perayaan ini akan mencapai puncaknya di Mandai Rainforest Resort by Banyan Tree, Singapura, bertepatan dengan pembukaan properti ke-100 mereka. Festival selama seminggu ini akan menjadi simbol dari semangat baru grup dalam menciptakan pengalaman perjalanan yang bermakna dan berkelanjutan. Seluruh hasil tiket dari acara ini akan dilipatgandakan oleh perusahaan dan disumbangkan kepada President’s Challenge, mendukung berbagai inisiatif sosial dan organisasi amal di Singapura, sebuah langkah nyata yang menegaskan komitmen Banyan Group terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Lebih dari sekadar angka, 100 Journeys adalah tentang pengalaman autentik yang menghubungkan tamu dengan budaya dan alam di setiap destinasi. Melalui program 100 Discoveries, setiap properti menawarkan pengalaman yang khas dan berakar pada tradisi lokal: dari membuat kerajinan tanah liat hitam Tibet di Banyan Tree Ringha, bermeditasi Zen di Kyoto, hingga menyusuri teras sawah emas Mu Cang Chai di Vietnam. Di belahan dunia lain, para tamu dapat menyelam ke bangkai kapal di Maladewa atau mengikuti lokakarya fotografi alam di Mandai, Singapura. Semua aktivitas ini menggambarkan filosofi Banyan Group dalam menghadirkan perjalanan yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga bermakna secara emosional dan spiritual.
Komitmen terhadap keberlanjutan juga menjadi pusat dari 100 Impacts, sebuah rangkaian inisiatif yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Dari pelepasan ribuan tukik di Bintan dan konservasi burung di Suzhou, hingga program Seedlings yang mendukung pendidikan dan keterampilan generasi muda, Banyan Group terus membuktikan bahwa kemewahan sejati adalah ketika manusia dan alam dapat tumbuh bersama. Filosofi yang menjadi landasan seluruh inisiatif ini terangkum dalam satu kalimat yang menjadi identitas grup: “Embracing the Environment, Empowering People.”
Di sisi lain, 100 Stories menjadi wadah yang menyentuh hati, menghadirkan kisah nyata dari para tamu, staf, dan komunitas yang telah menjadi bagian dari perjalanan Banyan Group. Melalui refleksi pribadi dan kartu pos digital, mereka berbagi kenangan, pelajaran hidup, serta koneksi yang terbentuk melalui pengalaman menginap. Semua kisah ini dikumpulkan menjadi semacam perpustakaan memori global, sebuah mosaik narasi yang menggambarkan bagaimana perjalanan mampu menyatukan manusia lintas budaya dan waktu.
Ren Yung Ho, Deputy Chief Executive Banyan Group, menjelaskan makna mendalam di balik perayaan ini: “The Banyan experience selalu berakar pada kepedulian, untuk manusia, tempat, dan tujuan. 100 Journeys adalah penghormatan bagi mereka yang membentuk kami, sekaligus janji untuk terus menciptakan pengalaman yang bermakna.” Pernyataan ini mencerminkan esensi sejati Banyan Group sebagai pelopor sustainable luxury hospitality, yang selalu menempatkan manusia dan alam di pusat setiap pencapaian.
Melalui 100 hari perayaan global ini, Banyan Group tidak hanya merayakan keberhasilan membuka 100 properti di seluruh dunia, tetapi juga menegaskan misinya untuk menjadikan perjalanan sebagai jembatan makna, koneksi, dan warisan yang abadi. Seiring langkah mereka menuju masa depan, Banyan Group terus membuktikan bahwa perjalanan terbaik bukan hanya tentang destinasi yang dikunjungi, melainkan tentang hubungan yang terjalin dan dampak positif yang ditinggalkan di setiap tempat yang mereka singgahi.














